Jumat, 17 April 2015

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN KONSEP DASAR EVALUASI


KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puja dan puji sukur kita panjatkan atas rahmat dan hidayah serta kebahagiaan yang dilimpahkan kepada kita semua.
Tugas makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. Dengan harapan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya sehingga para mahasiswa dan mahasiswi dapat memahami dan mengamalkan Konsep Dasar Evaluasi.
Sebagai manusia biasa,tentunya penyusun tidak terlepas dari salah dan dosa,untuk itu mohon teguran,saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini.


DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................................................1
BabI Pendahuluan ...................................................................... ........................................2
Latar belakang ................................................................................................................... 3
BabII Pembahasan ............................................................................................................. 4
A.Pngertian, kedudukan, dan Syarat-syarat Umum Evaluasi ...................................... 5
B.Evaluasi Hasil Belajar  ............................................................................................ 6
C.Evaluasi Pembelajaran............................................................................................. .7
BabIII Penutup .................................................................................................................. 8
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 9













BAB I
LATAR BELAKANG
Pembelajaran di sekolah adalah sebuah interaksi antara peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum yang telah dibuat oleh pemerintah. Dalam melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran peserta didik harus menguasai materi yang akan diajarkan supaya calon peserta didiknya benar-benar paham dan mengerti yang akan diajarkan oleh peseta didik.
Belajar dan pembelajaran dapat membantu ha-hal yang berkaitan dengan problematika belajar dan mengajar karena penyampaian naskah sebagai pengantar dalam diskusi untuk dapat menelusuri lebih mendalam mengenai belajar. Jadi belajar dan pembelajaran di sekolah secara umum bahwa kondisi objektif menunjukkan banyaknya para sisiwa datang ke sekolah merasa terintimidasi karena pembelajaran cenderung menggunakan pendekatan paedagogik.

PERMASALAHAN
1) Apa pengertian, kedudukan, dan syarat-syarat umum dari evaluasi?
2) Apa fungsi, tujuan, sasaran, dan prosedur dari evaluasi hasil belajar?
3) Apa fungsi, tujuan, sasaran, dan prosedur dari evaluasipembelajaran?
TUJUAN
1) Menambah wawasan kepada peserta didik.
2) Meningkatkan mutu pembelajaran/ pendidikan.
3) Melatih disiplin para peserta didik.
4) Membantu peserta didik untuk mengevaluasi hasil akhir pekerjaannya
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian, Kedudukan, dan Syarat – syarat Umum Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi
Wand dan Brown mengemukakan :
“Evaluasai merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.”
Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan yang lain) berdasarkan criteria tertuntu melalui penilaian.
Untuk melakukan evaluasi, diperlukan cara-cara yaitu dengan membandingkan dengan criteria tertentu secara langsung dapat juga melalui pengukuran terlebih dahulu.
Dengan demikian, pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan melalui kegiatan penilaian dan/ atau pengukuran belajar dan pembelajaran.
2. Kedudukan Evaluasi Dalam Proses Pendidikan
Proses pendidikan merupakan proses pemanusian manusia, dimana didalamnya terjadi proses membudayakan dan memberadabkan manusia melalui transformasi kebudayaan dan peradaban. Sebagai proses transformasi proses pendidikan dapat didiagramkan sebagai berikut :


Diagram ini : proses pendidikan sebagai proses transformasi
Keterangan :
a) Masukan dalam proses pendidikan adalah siswa dengan segala karakteristik dan keunikannya.
b) Transformasi dalam proses pendidikan adalah proses untuk membudayakan dan memberadabkan siswa. Unsur-unsurnya meliputi : pendidikan, isi pendidikan, teknik, system evaluasi, sarana pendidikan, dan system administrasi.
c) Keluaran dalam proses pendidikan adalah siswa yang semakin berbudaya dan beradab sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
d) Umpan balik dalam proses pendidikan adalah segala informasi yang berhasil diperoleh selama proses pendidikan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan masukan dan transformasi yang ada dalam proses.

3. Syarat – syarat Umum Evaluasi
Dalam penyelenggaraan kegiatan evaluasi proses pendidikan diperlukan syarat-syarat umum yang harus dipenuhi diantaranya:
a) Kesahihan
Kesahihan berasal dari kata validity (validitas) yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi untuk mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Adapun fakta-fakta yang mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi meliputi :
1) Faktor instrument evaluasi itu sendiri.
2) Faktor-faktor administrasi evaluasi dan penskoran.
3) Faktor-faktor dalam respon-respon siswa.

b) Keterandalan
Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrument evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat. Keterandalan dipengaruhi oleh sejumlah factor. Gronlund (1985 : 100-104) mengemukakan adanya 4 faktor yang mempengaruhi keterandalan, diantaranya :
1). Panjang tes (length of test).
Panjang tes berhubungan dengan banyaknya butir tes, semakin banyak butir tes maka lebih tinggi keterandalan evaluasi.
2). Sebaran skor (spread of scores)
Koefisien keterandalan secara langsung sipengaruhi oleh sebaran skor dalam kelompok tercoba. Semakin besar sebaran skor maka semakin tinggi keterandalan.
3). Tingkat kesulitan tes (difficulty of tes)
Adanya pembagian tes acuan norma (norm refereneed test) yang mudah atau sukar untuk masing-masing kelompok cenderung menghasilkan skor keterandalan yang rendah.
4). Objektivitas (objectivity).
Objektivitas prosedur tes yang tinggi akan menghasilkan keterandalan hasil test yang tidak dipengaruhi oleh prosedur penskoran.

c) Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrument evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi/memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam menyimpannya. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan instrument evaluasi meliputi :
1. Kemudahan mengadministrasi
Kemudahan pengadministrasian adalah suatu kualitas penting sehingga jika terjadi kesalahan dalam mengadministrasiinstrumen evaluasi, akan menurunkan kepraktisannya. Disamping juga berkurangnya kesahihan dan keterandalan.
2. Waktu yang disediakan untuk melancarkan evaluasi.
Waktu antara 20 menit sampai 60 menit untuk melancarkan evaluasi merupakan waktu yang cukup untuk memberikan kepraktisan.
3. Kemudahan menskor
Untuk memberikan kemudahan penskoran diperlukan petunjuk penskoran, kunci penskoran, pemisahan lembar jawab dari lembar soal, dan penskoran menggunakan mesin.
4. Kemudahan interpretasi dan aplikasi
Semakin mudah interpretasi dan aplikasi hasil evaluasi, semakin meningkatkan kepraktisan evaluasi.
5. Tersedianya bentuk instrumen evaluasi yang ekuivalen atau sebanding.
Untuk berbagai kegunaan pendidikan, bentuk-bentuk ekuivalen untuk tes yang sama seringkali diperlukan. Hal ini bertujuan untuk mempraktiskan dalam melancarkan evaluasi.

B. EVALUASI HASIL BELAJAR
1. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar
Dari pengertian evaluasi kita dapat mengetahui bahwa evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar.

Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai untuk siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau symbol. Apabila tujuan utamanya kegiatan evaluasi hasil belajar ini sudah terealisasi hasilnya dapat difungsikan dan ditunjukan untuk berbagai keperluan. Hasil kegiatan evaluasi hasil belajar akhirnya difungsikan dan ditunjukan untuk keperluan berikut.
a.) Untuk diagnostic dan pengembangan
Maksudnya adalah pengunaan hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar sebagai dasar pendiagnosisan kelemahan dan keunggulan siswa beserta sebab-sebabnya (Arikunto, 1990 : 10; Nurkancana, 1986 : 4) berdasarkan pendiagnosisan inilah guru mengadakan pengembangan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b.) Untuk seleksi
Hal ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan siswa-siswa yang paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis pendidikan tertentu. (Arikunto : 9 ; Nurkancana, 1986 : 56).
c.) Untuk kenaikan kelas
Menentukan apakah seseorang siswa dapat dinaikan kekelas yang lebih tinggi.
d.) Untuk penempatan
Agar siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuan dan potensi yang mereka miliki, maka perlu dipikirkan ketetapan penempatan siswa pada kelompok yang sesuai.

2. Sasaran Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan. Ranah tujuanpendidikan hasil belajar siswa diklasifikasikanjadi 3 :
Ranah kognitif
Ranah afektif
Ranah psikomotor
Taksonomi tujuan ranah kognitif dikemukakan oleh BLOOM (1956). Tahun 1964 Krathwohl, Bloom, dan Masia mengemukakan ranah afektif, dan ranah psikomotor dikemukakan oleh Harrow (1972).
Taksonomi, ranah kognitif.
a. Pengetahuan
Tingkat terendah tujuan ranah kognitif berupa pengenalan dan peringatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah dan prinsip-prinsip.
b. Pemahaman
Tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif berupa kemampuan memahami/mengeri tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkannya dengan pelajaran lain.
c. Penggunaan/penerapan
Kemampuan menggunakan generalisasi atau abstrak lain yang sesuai dalam situasi konkrit/situasi baru.
d. Analisis
Kemampuan menjabarkan isi pelajaran kebagian-bagian yang menjadi unsure pokok.
e. Sintesis
Menggabungkan unsur-unsur pokok kedalam struktur yang baru.
f. Evaluasi
g. Kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud/tujuan tertentu.

Tujuan ranah afektif
1. Menerima
Tingkat terendah tujuan ranah afektif berupa perhatian terhadap stimulus secara lebih baik.
2. Merespon
Kesempatan untuk menanggapi stimulun dan merasa terikat secara aktif memperhatikan.
3. Menilai
Kemampuan menilai gejala/kegiatan sehingga dengan sengaja dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencari jalan bagaimana dapat mengambil bagian atas apa yang terjadi.
4. Mengorganisasikan
Kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang dipercaya.
5. Karakteristik
Kemampuan untuk mengkonseptualisasikan masing-masing nilai pada waktu merespon dengan jalan mengidentifikasi karakteristik nilai/membuat pertimbangan-pertimbangan.

Ranah tujuan psikomotorik :
1. Gerak tubuh yang mencolok, kemampuan gerakan tubuh yang menekankan kepada kekuatan, kecepatan dan ketepatan tubuh yang mencolok.
2. Ketepatan gerak y6ang dikoordinasikan, ketrampilan yang berhubungan dengan gerak mata, telinga dan badan.
3. Perangkat komunikasi nonverbal, kemampuan mengadakan komunikasi tanpa kata dalam komunikasi ini siswa memakai bantuan gerakan tubuh dengan atau tanpa menggunakan alat bantu.
4. Kemampuan bicara, kemampuan yang berhubungan dengan komunikasi lisan, siswa mampu menunjukan kemahirannya memilih dan menggunakan kata/kalimat sehingga idea tau informasinya dapat diterima dengan baik.

3. Prosedur Evaluasi Hasil Belajar
Agar proses evaluasi hasil belajar dapat diadministrasikan dilaksanakan oleh seseorang penilai maka ada beberapa tahapan/langkah kegiatan yang perlu dilakukan oleh seseorang penilai. Berikut ini penjelasan dari tahapan prosedur evaluasi hasil belajar :
1. Persiapan
Pada tahapan persiapan ini terdapat 3 kegiatan yang harus dilakukan evaluator :
Menetapkan pertimbangan dan keputusan yang dibutuhkan.
Menggambarkan informasi yang dibutuhkan dan,
Menetapkan informasi yang tersedia.
Menetapkan pertimbangan dan keputusan yang akan dibuat yakni suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang evaluator untuk mendeskripsikan pertimbangan dan keputusan yang sekiranya akan dibuat dari hasil evaluasi.

Menggambarkan informasi yang dibutuhkan merupakan kegiatan yang berikutnya dalam persiapan evaluasi hasil belajar, evaluator mendeskripsikan secara rinci segala informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan/sasaran evaluasi hasil belajar. Menetapkan informasi yang sudah tersedia pada sumber-sumber informasi yang digunakan.

2. Penyusunan instrument evaluasi
Instrument evaluasi hasil belajar yang disebut juga alat penilaian yang akan digunakan, tergantung dari metode/teknik evaluasi yang dipakai.
Prosedur yang perlu ditempuh untuk menyusun alat penilaian tes :
1. Menentukan bentuk tes yang akan disusun yakni kegiatan yang dilaksanakan evaluator untuk memilih dan menentukan bentuk tes yang akan disusun dan digunakan sesuai dengan kebutuhan.
a) Tes objektif adalah tes yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab dengan memilih salah satu alternative yang benar dari sejumlah yang tersedia. Tes objektif terdiri dari :
- Tes benar-salah adalah tes yang butir-butir soalnya mengharuskan siswa mempertimbangkan suatu pernyataan antara benar atau salah.
- Tes pilihan ganda adalah tes yang soal-soalnya selalu terdiri dari 2 komponen utama.
- Tes menjodohkan adalah tes yang soalnya terdiri dari satu daftar premis-premis satu daftar jawaban.
- Tes melengkapi adalah tes yang soalnya terdiri dari kalimat yang belum sempurna agar siswa dituntut untuk melengkapi titik-titiknya.
b) Tes subjektif/esai adalah bentuk tes yang terdiri dari suatu pertanyaan/perintah yang memerlukan jawaban bersifat pembahasan atau uraian kata-kata yang relative panjang yang soal-soal tersebut diawali dengan jelaskan, bagaimana, mengapa dan lain-lain.
2. Membuat kisi-kisi soal yaitu kegiatan yang dilaksanakan evaluator untuk membuat suatu table yang memuat tentang perincian aspek isi dan aspek perilaku beserta imbangan atau proporsi yang dikehendakinya.
3. Menulis butir soal, yakni kegiatan yang dilaksanakan evaluator setelah membuat kisi-kisi soal.
4. Menata soal yaitu kegiatan terakhir dari penyusunan alat penilai tes yang harus dilaksanakan oleh evaluator berupa pengelompokan soal berdasarkan bentuk soal dan sekaligus melengkapi petunjuk pengerjaannya.

Adapun prosedur yang dapat ditempuh untuk lat penilaian tes :
1) Menetapkan non-tes yang akan dilaksanakan dengan cara :
- Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
- Daftar cocok adalah sederet pernyataan dimana responden yang dievaluasi tinggal membumbuhkan tanda cocok/check list ditempat yang disediakan.
- Wawancara (interview) adalah satu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan Tanya jawab sepihak.
2) Menetapkan aspek-aspek sasaran evaluasi hasil belajar yang akan dinilai.
3) Menulis alat peniali non-tes yang dibutuhkan sesuai dengan aspek-aspek sasaran evaluasi hasil belajar.

c) Pelaksanaan pengukuran
Adapun pelaksanaan pengukuran adalah sebagai berikut :
1. Persiapan tempat pelaksanaan pengukuran
Suatu kegiatan untuk mempersiapkan ruangan yang memenuhi syarat-syarat pelaksanaan pengukuran yang meliputi syarat penerangan, luas ruangan dan tingkat kebisingan.
2. Melancarkan pengukuran
Kegiatan evaluasi yang melaksanakan pengukuran terhadap siswa dengan bentuk kegiatan sebagai berikut :
- Memberitahukan peraturan pelaksakan pengukuran
- Membagikan lembar soal dan lembar jawaban/melakukan pengamatan atau melakukan wawancara/membagi daftar cocok.
3. Menata dan mengadministrasikan lembar soal dan lembar jawaban siswa untuk memudahkan penskoran.



d) Pengolahan hasil penilaian
Prosedur pelaksanaan pengolahan hasil penilaian yaitu :
1. Menskor adalah kegiatan memberikan skor pada hasil penilaian yang dapat dicapai oleh siswa.
2. Mengubah skor mentah menjadi skor standar, kegiatan evaluator menghintung untuk mengubah skor yang diperoleh siswa yang mengerjakan alat penilaian disesuaikan denagn norma yang dipakai.
3. Mengkonversikan skor standar kedalam nilai-nilai, yaitu kegiatan akhir dari pengolahan hasil penilaian yang berupa pengubahan skor kenilai baik berupa huruf/kata-kata.

e) Penafsiran hasil penilaian
Penafsiran terhadap hasil penilaian dapat kita bedakan menjadi 2, yakni penafsiran yang bersifat individual dan penafsiran yang bersifat klasikal.

Ada tiga jenis penafsiran penilaian hasil belajar yang bersifat individual:
Penafsiran tentang tingkat kesiapan
Penafsiran tentang kelemahan individual
Penafsiran tentang kemajuan belajar individual
Adapun penafsiran yang bersifat klasikal:
a. Penafsiran tentang kelemahan-kelemahan kelas
b. Penafsiran tentang prestasi kelas
c. Penafsiran tentang perbandingan antar kelas
d. Penafsiran tentang susunan kelas

f) Pelaporan dan penggunaan hasil evaluasi
Tahap akhir dari prosedur evaluasi hasil belajar adalah penyusunan atau pembuatan laporan dan penggunaan evaluasi hasil belajar.
Adapun prinsip-prinsipnya yang hendak dipatuhi dalam pembuatan laporan
i. Memuat informasi lengkap diri yang bersifat umum (nilai) hingga yang bersifat factual (skor),
ii. Mudah dipahami maknanya dan tidak memberikan kesan yang terlalu bervariasi,
iii. Mudah dibuat dan,
iv. Dapat dipakai oleh yang bersangkutan.


C. EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian atau pengukuran. Evaluasi pembelajaran mencakup pembuatan pertimbangan tentang jasa, nilai atau manfaat program, hasil, dan proses pembelajaran. Pembahasan evaluasi pembelajaran dalam uraian dibatasi pada :
1. Fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran
Adalah sejumlah informasi atau data tentang jasa, niali/manfaat kegiatan pembelajaran.
a. Fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran untuk pengembangan
Evaluasi pembelajaran berfungsi dan bertujuan untuk pengembangan pembelajaran, maka evaluasi pembelajaran untuk menjalankan fungsi formatif. Berpandangan bahwa fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar kurikulum.
b. Fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran untuk akreditasi
Akreditasi adalah sebagai suatu proses dengan mana suatu program atau instituisi (lembaga) diakui sebagai badan yang sesuai dengan beber5apa standar yang telah disetujui (scravia B. Anderson dalam Arikunto 1990). Akreditasi diputuskan setelah evaluasi dahulu terhadap lembaga pendidikan, baik TK, SD, SLTP, dan SLTA Swasta maupun perguruan tinggi swasta.

2. Sasaran evaluasi pembelajaran
a. Tujuan pembelajaran
Sasaran evaluasi pembelajaran yang perlu diperhatikan, karena semua unsure/aspek pembelajaran yang lain selalu bermula dan bermuara pada tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran adalah penjabaran tujuan pengajaran, rumus tujuan pengajaran dan unsur-unsur tujuan pengajaran.
Penjabaran tujuan adalah penjabaran dimulai dari tujuan pengajaran tertinggi sampai tujuan pengajaran terendah yang sering disebut hierarki tujuan. Tujaun pengajaran tertinggi adalah tujaun pendidikan nasional.

b. Unsur dinamis pembelajaran
Sasaran evaluasi yang kedua yang dimaksud dengan unsur dinamis pembelajaran adalah sumber belajar atau komponen system instruksional yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Sumber belajar meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar.
Sumber belajar dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Sumber belajar yang dirancang (by design) yakni sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen untuk memberikan kemudahan/fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
- Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yakni sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diterapkan dan digunakan untuk keperluan belajar.

c. Sasaran evaluasi pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang diartikan sebagai interaksi antara sumber belajar dengan siswa.
Sasaran evaluasi pembelajaran yang lain :
- Kesesuaian pesan dengan tujaun pengajaran
- Kesesuaian sekuensi penyajian pesan kepada siswa
- Kesesuaian bahan dan alat dengan pesan dan tujuan pengajaran
- Kemampuan guru menggunakan bahan dan alat dalam pembelajaran
- Kesesuaian teknik pembelajaran dengan pesan dan tujaun pengajaran
- Interaksi siswa dengan siswa lain
- Interaksi guru dengan siswa

d. Sasaran evaluasi pembelajaran adalah kurikulum
Kurikulum sebagai sasaran evaluasi pembelajaran meliputi :
- Tersedianya dan sekaligus kelengkapan komponen kurikulum
- Pemahaman terhadap tujuan kelembagaan/tujuan institusional sekolah
- Pemahaman terhadap struktur program kurikulum
- Pemahaman terhadap GBPP
- Pemahaman terhadap teknik pengajaran
- Pemahaman terhadap sistem evaluasi
- Pemahaman terhadap pembinaan guru
- Pemahaman terhadap bimbinagn siswa

3. Prosedur evaluasi pembelajaran
Prosedur evaluasi pembelajaran terdiri atas pembahasan antara lain :
a. Penyusunan rancanagn
Langkah-langkahnya adalah
- Menyusun latar belakang yang berisikan dasar pemikiran/rasional penyelenggarakan evaluasi.
- Problematika berisikan rumusan permasalahan/problematika yang akan dicari jawabannya baik secara umum maupun terinci.
- Tujuan evaluasi merupakan rumusan yang sesuai dengan problematika evaluasi pembelajaran yakni perumusan tujuan umum dan khusus.
- Populasi dan sampel yakni sejumlah komponen pembelajaran yang dikenai evaluasi pembelajaran dan yang dimintai informasi dalam kegiatan evaluasi pembelajaran.
- Instrument adalah semua jenis alat pengumpulan informasi yang diperlukan sesuai dengan teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam evaluasi pembelajaran. Sumber data adalah dokumen, kegiatan, atau orang yang dapat memberikan informasi atau data yang diperlukan.
- Teknik alnalisis data, yakni cara/teknik yang digunakan untuk manganalisis data yang disesuaikan dengan bentuk problematika dan jenis data.
b. Penyusun istrumen
Langkah-langkah penyusun instrument adalah
- Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrument yang akan disusun.
- Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variable dan jenis instrument yang akan digunakan untuk mengukur bagian variable yang bersangkutan.
- Membuat butir-butir instrumen evaluasi pembelajaran yang dibuat berdasarkan kira-kira pengisian instrument.

c. Pengumpulan data
Kuesioner yaitu, seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan kepada seseorang untuk mengungkapkan pendapat, keadaan, kesan yang ada pada diri orang tersebut maupun diluar dirinya (Arikunto, 1988). Kegiatan yang dilakukan oleh evaluator dalam menetapkan teknik kuesioner adalah
Mengujicobakan kuesioner kepada sejumlah orang yang memiliki karakteristik yang sama dengan yang akan mengisi angket.
Melancarkan penyebaran kuesioner kepada orang yang dituju.
Mengumpulkan dan mengadministrasikan kuesioner.
Mengolah data yang berhasil dikumpulkan.
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang menuntut adanya pertemuan atau komunikasi langsung antara evaluator dengan sumber data. Langkah-langkah yang dilakukan oleh evaluator dalam menerapkan teknik wawancara adalah
Menyusun pedoman wawancara atau daftar cocok (check list) sesuai dengan data yang akan dikumpulkan.
Evaluator yang bertindak hanya sebagai pengumpul data perlu memahami tujuan dan petunjuk penggunaan wawancara.
Melaksanakan wawancara.
Menyusun sesegera mungkin jawaban hasil wawancara dan,
Mengolah data/informasi hasil wawancara.
Pengamatan adalah teknik pengumpulan data melalui kegiatan mengamati yang dilakukan oleh evaluator terhadap kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkahnya :
- Menyusun instrument pengamatan sesuai dengan informasi atau data yang ingin dikumpulkan.
- Melaksanakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran untuk mengumpulkan informasi atau data dengan menggunakan instrument yang ada.
- Mengolah data yang berhasil dikumpulkan
Studi kasus adalah teknik pengumpulan data berdasarkan kasus-kasus yang ada dan didokumentasikan.
Langkah-langkahnya antara lain :
- Menyusun instrument studi kasus
- Melaksanakan kegiatan lapangan
- Mengolah data yang diperoleh
d. Analisis data
e. Penyusunan laporan
Tujuan evaluasi yakni tujuan yang disebabkan dalam rancanagan evaluasi pembelajaran yang didahului dengan latar belakang dan alas an dilaksanakan evaluasi.

4. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
Meliputi :
- Pelaksanaan tim evaluator selengkapnya dan jika perlu denagn pembagian tanggung jawab.]
- Penjadwalan pelaksanaan evaluasi.
- Kegiatan penyusunlaporan

5. Hasil evaluasi pembelajaran
Yakni berisi tujuan pengajaran, tolak ukur, data yang diperoleh dan dilengkapi dengan sejumlah informasi yang mendorong penemuan evaluasi pembelajaran sehingga dengan mudah pembuatan keputusan dapat memahami tingkat keberhasilan pembelajaran.























BAB III
PENUTUP

1) KESIMPULAN
Kegiatan pembelajaran yang memuat tindak interaksi, antar pembelajar dan belajar berorientasi pada sasaran belajar, berakhir dengan evaluasi. Kegiatan evaluasi terdiri dari kegiatan evaluasi hasil belajar dan kegiatan evaluasi proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi merupakan bagian integal dari kegiatan pembelajaran atau pendidikan.
Dalam kegiatan evaluasi hasil belajar maupun evaluasi pembelajaran pada umumnya memiliki fungsi dan tujuan, sasaran, dan prosedur tertentu yang mana berorientasi pada pengembangan pembelajaran dan akreditasi. Pada evaluasi belajar, seorang evaluator umumnya menempuh tahap-tahap persiapan, penyusunan alat ukur, pelaksanaan pengukuran, pengolahan hasil pengukuran, penafsiran hasil pengukuran, pelaporan hasil pengukuran, dan hasil evaluasi. Sementara itu, pada evaluasi pembelajaran juga mempunyai tahap-tahap / prosedur seperti : penyusunan rancangan, penyusunan instrument, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan evaluasi pembelajaran.
2) SARAN
Seorang guru atau tenaga pendidik hendaknya mampu melakukan  kegiatan seperti evaluasi pembelajaran dan evaluasi hasil belajar sehingga proses belajar mengajar disegala jenjang pendidikan baik pendidikan formal, informal maupun non formal dapat berjalan sesuai apa yang diharpkan sehingga mutu pembelajaran meningkat.


Daftar Pustaka
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
http://pandidikan.blogspot.com/2010/12/konsep-dasar-evaluasi-tekhnologi.html
shttp://www.scribd.com/doc/22533957/Belajar-Dan-Pembelajaran
http://sitimasrurohum.blogspot.com/2009/05/desain-robot.html

1 comments:

Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites