Sabtu, 03 Agustus 2013

OHP

BAB I
PENDAHULUAN
 
OHP adalah perlatan yang paling sederhana, karena peralatan ini hanya menggunakan sistem optik (lensa-lensa) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Overhead projector berfungsi untuk memproyeksi (menyajikan) transparansi.
Dalam makalah ini kami jjga menjelaskan tentang jenis, perangkat, dan kelebihan OHP, prinsip-prinsip pembuatan transparan untuk OHP, teknik dan langkah pembuatan transparan, cara penggunaan OHP dalam pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, akan kami bahas pada bab selanjutnya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB II
PENDAHULUAN
 
A.      Pengertian OHP
Proyektor Overhead merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan materi pengajaran.
Berbagai materi pengajaran bisa diproyeksikan, termasuk potongan karton, objek kecil dan berbagai jenis transparan.
OHP ini telah ditemukan sejak tahun 1930-an yaitu sejak adanya penemuan lensa fresnal yang digunakan dalam OHP. Negara Eropa yang mula-mula menggunakan OHP ini adalah Skandinavia. Dalam perang dunia kedua penggunaan OHP sangat dirasakan sekali manfaatnya oleh angkatan bersenjata Amerika Serikat meninggatkan penggunaan OHP dalam penyampaian informasi pendidikan. 2
 
B.       Jenis-Jenis OHP, Perangkat dan Kelebihannya
Proyektor Overhead mempunyai bermacam-macam jenis diantaranya:
1.        Overhead Projector Model 5088 (portable)
2.        Overhead Projector Model 213 (large body)
3.        Overhead Projector Model 213 (semi portable)
4.        Overhead Projector Model 6202 (portable) 3
 
Overhead Projector mempunyai beberapa perangkat, yaitu:
1.        Kepala (projection head), pada bagian kepala ini terdapat lensa pemotret yang membawa gambar ke layar (screen).
2.        Lampu halogen – letaknya di dalam kotak yang berkekuatan antara 650-750 watt.
3.        Lensa cekung, terletak di bawah atau di samping lampu halogen yang memantulkan cahaya ke lensa fresnal dan plat kaca pada permukaan kotak.
4.        Transparansi, diletakkan pada fresnal dan kaca di permukaan kotak proyektor yang dipantulkan ke layar.
5.        Rol film, yaitu transparansi yang dapat digulung sehingga si pemakai tidak perlu susah menggantinya. 4
 
Beberapa kelebihan overhead projector diantaranya:
1.        Memberi kemungkinan pada peneriama pesan (siswa) untuk mencatat.
2.        Praktis, karena dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruang.
3.        Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang.
4.        Dapat disusun kembali berdasarkan urutan-urutan atau sekuens belajar. 5
5.        Dapat digunakan bersama media lainnya seperti papan tulis dan sebagainya.
6.        Dapat dipindah-pindah dari satu kelas ke kelas lainnya.
7.        Dapat disodorkan ke dinding yang berwarna terang bila tidak ada layar.
8.        Dapat menggunakan warna jika diperlukan. 6
 
C.       Prinsip-Prinsip Pembuatan Transparan untuk OHP
Prinsip pembuatan transparansi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.        Tema atau outline sesuai dengan topic pengajaran yang telah disusun.
2.        Harus ada keserasian bentuk dan tulisan.
3.        Ukuran sesuai dengan ketentuan.
4.        Tulisan harus cukup besar.
5.        Warna tidak terlalu ramai (banyak).
6.        Logis dan mudah diterima.
7.        Satu ide untuk satu lembar transparan.
8.        Susun ide pada kertas biasa sebagai belue print.
9.        Tulisan minimal 5 mm, jarak huruf 0,5 huruf, jarak kata dengan kata minimal 1 huruf, dan jarak baris 0,5 tinggi huruf.
10.     Jika perlu dapat dibuat dengan sistem berlapis. 7
 
 
D.      Teknik Pembuatan Transparan
Ada dua teknik pembuatan transparan yaitu secara langsung, dan tidak langsung. Cara langsung adalah dengan mengerjakan langsung pada bahan transparansi yang ada. Sedangkan proses tidak langsung adalah memindahkan gambar yang sudah ada atau yang telah dipersiapkan pada bahan lain dengan cara membuat kopinya terlebih dahulu.
 
Proses langsung
1.        Mempergunakan feltpen khusus untuk transparansi. Ada dua macam pena transparansi ini, yang satu mudah dihapus dan larut dalam air, lainnya sukar dihapus dan bersifat lebih permanent. Perlengkapan yang perlu diperlukan:
●        Film OHT
●        Pena Transparansi
●        Alkohol
●        Kapas
●        Rotring pena
●        Tinta gambar
●        Penggaris
●        Cutter
●        Masking tape
●        Mounting frame
●        Kertas milimiter.
2.        Menggunakan letterpress atau lettraset. Perlengkapan sama dengan yang dipergunakan feltpen khusus untuk transparansi, kecuali dengan menambahkan letterpress dari Mecanorma dan alat penggosoknya agar huruf dapat melekat pada transparansi.
 
 
 
 
Proses tidak langsung
1.        Mempergunakan alat thermofax buatan 3-M. Gambar visual terlebih dahulu dibuat pada kertas HVS dan difotokopi. Fotokopi ini dipindahkan ke infra red transparansi melalui thermal process 3-M.
2.        Proses diazo, adalah proses yang menggunakan uap amonia. Master yang akan dikopi dipindahkan ke transparansi khusus untuk diazo ini dengan cara penyinaran dengan sinar ultra violet. Transparansi film diazo yang telah disinari dengan ultra violet ini kemudian dimasukkan ke dalam tabung yang dialiri uap ammonia. Gambar yang dihasilkan memberikan warna yang cemerlang dan tahan lama. 8
 
E.       Cara penggunaan OHP dalam pembelajaran
1.        Periksa tegangan sumber listrik dan sesuaikan tegangan pada peralatan.
2.        Hubungkan OHP dengan sumber listrik.
3.        Tekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
4.        Letakkan transparansi pada posisi yang benar (di atas stage).
 
Dalam menggunakan OHP guru dapat melakukan teknik-teknik seperti berikut ini:
1.        Guru dapat menulis langsung di atas lembaran transparansi yang kosong sewaktu menerangkan materi pelajaran. Guru dapat pula menggunakan transparansi yang digulung yang dapat digunakan untuk membuat gambar atau tulisan selengkapnya (teknik tertulis).
2.        Dalam menerangkan materi yang disajikan guru dapat menunjukkan dengan menggunakan penunjuk seperti pensil atau barang lainnya. Penunjuk akan dapat dilihat dengan jelas dilayar (teknik tunjuk).
3.        Guru dapat menutup bagian yang belum diterangkan supaya murid-murid terpusat perhatiannya kepada apa yang sedang dijelaskan (teknik bertahap).
4.        Proyektor dapat dimatikan lampunya kalau sekiranya guru menerangkan materi secara verbal, untuk kemudian dihidupkan kembali bila diperlukan (teknik menghidup/matikan).
5.        Guru dapat menerangkan materi pelajaran secara bertahap dengan jalan menutup bagian yang belum diterangkan. Teknik semacam ini disebut dengan teknik tindih (berlapis).
Berdasarkan penjelasan di atas maka dengan menggunakan OHP penampilan guru bisa lebih hidup, lebih menarik dan lebih efektif, sekaligus meningkatkan perhatian dan tanggapan murid. 9
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Catatan:
 
 Nana Sudjana, dkk. 2001, hal. 96-97.
2 H. Asnawir, dkk. 2002, hal. 57.
3 Nana Sudjana, dkk. 2001, hal 98.
4 H. Asnawir, dkk. 2002, hal. 58-59.
5 Nana Sudjana, dkk. 2001, hal. 98.
6 H. Asnawir, dkk. 2002, hal. 58.
7 H. Asnawir, dkk. 2002, hal. 65.
8 Nana Sudjana, dkk. 2001, hal. 106-107.
9 H. Asnawir, dkk. 2002, hal. 64.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB III
PENUTUP
 
Simpulan
Proyektor Overhead merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan materi pengajaran.
Jenis-Jenis OHP:
●        Overhead Projector Model 5088 (portable)
●        Overhead Projector Model 213 (large body)
●        Overhead Projector Model 213 (semi portable)
●        Overhead Projector Model 6202 (portable)
Perangkat OHP:
●        Kepala (projection head)
●        Lampu halogen
●        Lensa cekung
●        Transparansi
●        Rol film
Kelebihan OHP:
●        Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk mencatat
●        Praktis
●        Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang
 
 
 
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
●        Sudjana, Nana dan Ahmad Rifai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
●        Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press
 
 
 
 
 

0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites