Sabtu, 27 Juli 2013

Media Grafis1

BAB I
PENDAHULUAN
 
Media Grafis adalah salah satu media yang termasuk media visual. Sebagaimana yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai adalah menyangkut indera penglihatan.
Pada makalah ini akan dibahas pengertian media grafis, pemakaian Media Grafis dalam pengajaran dan apa saja yang termasuk dalam media grafis. Pembahasan lebih lanjut pada halaman berikutnya.
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
 
A.      Pengertian Media Grafis
Webster, mendefinisikan Graphis sebagai seni atau menggambar, terutama penggambaran mekanik. Dalam pengertian media visual, istilah graphics atau grafhic materials mempunyai arti yang lebih luas, bukan hanya sekedar menggambar. Dalam bahasa Yunani “Graphicos” mengandung pengertian melukiskan atau menggambarkan garis-garis sebagai kata sifat, graphis diartikan sebagai penjelasan yang hidup, uraian yang kuat, atau penyajian yang efektif.
Definisi tersebut dipadukan dengan pengertian praktis. Maka grafis sebagai media dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar. Pengungkapan itu bisa berbentuk diagram, sket, kata-kata, angka-angka, dipergunakan sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan diagram, poster kartun dan komik,. Sedangkan sket, lambang dan bahkan fhoto dipergunakan pada media grafis untuk mengartikan fakta, pengertian dan gagasan-gagasan yang pada hakikatnya penyampaian presentasi grafis. Jadi grafhics meliputi berbagai bentuk visual, terutama gambar.[1] 
 
B.       Pemakaian Media Grafis dalam Pengajaran
Gambar-gambar menunjukkan arti sekilas karena berisi banyak unsur yang sudah akrab dengan siswa. Grafik-grafik di lain pihak prinsipnya bersifat simbolis dan abstrak dalam wataknya. Karena itu paling baik digunakan pada materi dan ringkasan pelajaran setelah siswa memperoleh latar belakang informasi dari sumber-sumber lain.
Grafik memvisualisasikan jumlah-jumlah dan hubungan di antara jumlah-jumlah melalui suatu jangka waktu. Grafik menjelaskan kesimpulan kuantitas tertentu tentang subjek utama, seperti urbanisasi selama jangka waktu tertentu, atau perbandingan produksi baja beberapa bangsa.
Grafik dapat juga sebagai bahan kajian para siswa untuk mengungkap makna yang terdapat di dalamnya. Dengan demikian grafik tidak hanya berfungsi sebagai alat Bantu, melainkan juga sebagai sumber belajar atau bahan pengajaran, alat evaluasi dan lain-lain.
Dalam proses belajar ringkasan kuantitatif dapat digambarkan dengan baik melalui grafik.[2]
 
C.       Jenis-jenis Media Grafis
            Media grafis mempunyai jenis yang bermacam-macam, beberapa di antaranya akan dibicarakan berikut ini:
1.        Media Bagan (Chart)
Media bagan/Chart adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan yang akan diasmpaikannya biasanya berupa ringaksan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Di dalam bagan sering dijumpai berbagai jenis media grafis lain, seperrti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal.
            Menurut Arief S. Sadiman, dkk (1986: 35), mengemukakan bahwa media bagan (chart) ini sebagai media yang baik bilamana:
1.        Dapat dimengerti oleh anak;
2.        Sederhana dan tugas tidak rumit atau berbelit-belit; dan
3.        Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tidak kehilangan daya tarik.[3]
Bagan/chart yang dapat menyajikan pesan sekaligus ada beberapa macam, antar lain bagan pohon (tree chart) bagan arus (flow chart) bagan garis waktu (time line date) dan stream chart.[4]
●        Bagan Pohon (Tree Chart)
      Bagan pohon (tree chart) ini menggambarkan arus diagram berasal dari akar ke batang, menuju ke cabang-cabang dan ranting-ranting. Bagan ini juga dapat menggambarkan suatu keadaan pengelompokan untuk menghindari kebingungan murid-murid, maka bagan (chart) ini dapat digunakan secara bertahap.[5]
Bagan pohon (tree chart) ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang-cabang dan ranting-ranting. Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat, komposisi atau hubungan antar kelas/keturunan.[6]
●        Bagan Arus (Flow Chart)
Bagan arus atau juga disebut flow chart menggambarkan arus atau suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antara berbagai bagian atau seksi seperti halnya bagan organisasi.
●        Bagan Garis Waktu
Bagan garis waktu dapat juga disebut Time Line Chart adalah bagan yang menunjukkan atau yang menggambarkan kronologi atau hubungan peristiwa dalam satu periode atau waktu. Pesan-pesan yang disampaikan biasanya disajikan dalam bagan secara kronologis.
●        Bagan Organisasi
Bagan organisasi ini adalah suatu bagan yang menggambarkan susunan dan hirarki suatu organisasi. Bagan semacam ini dihubungkan oleh garis-garis, dan masing-masing garis mempunyai arti tertentu.
 
2.        Grafik (Grafh)
. Grafik mengandung ide, objek, dan hal-hal yang dinyatakan dengan simbol dan disertai dengan keterangan-keterangan secara singkat.
Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
Beberapa keuntungan menggunakan grafik adalah:
1.        Bermanfaat untuk menerangkan data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
2.        Kemungkinan pembaca untuk memahami data yang disajikan dengan cepat dan menyeluruh, baik dalam bentuk ukuran jumlah pertumbuhan atau suatu kemajuan.
3.        Penyajian angka lebih cepat, jelas, menarik, dan logis.
Sebagaimana dikemukakan oleh Arief S. Sadiman (1986), sebagai media grafik yang baik, kalau memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.        Jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas;
2.        Hanya menyajikan satu ide setiap satu grafik;
3.        Ada jarak/ruang kosong antara kolom-koom bagiannya;
4.        Warna yang digunakan kontras dan harmonis;
5.        Berjudul dan ringkas;
6.        Sedehana (simplicity);
7.        Mudah dibaca (legibility);
8.        Praktis dan mudah diatur (manageability);
9.        Menggambarkan kenyataan (realisme);
10.     Menarik (utractiveness);
11.     Jelas dan tidak memerlukan informasi dan keterangan tambahan (appropiateness);
12.     Teliti (accarcy). [7]
Ada beberapa macam grafik yang dapat kita gunakan diantaranya adalah grafik garis (line graphs), grafik batang (bargraphs), grafik lingkaran (circle atau pie graphs), dan grafik gambar (pictorial graphs). Penjelasan macam grafik tersebut diuraikan di bawah ini. [8]
 
1.        Grafik Garis atau Kurva (Line Graph)
Yaitu grafik yang menggunakan garis-garis yang terdiri dari garis-garis absis dan ordianat, atau garis horizontal dan vertikal. [9] Baik pada garis horizontal maupun vertikal dicantumkan angka-angka yang menyampaikan informasi tertentu dari pesan yang akan disajikan.[10]
2.        Grafik Batang (Bar Graph)
Grafik batang juga menggunakan garis-garis mengkomunikasikan garis horizontal dan gari vertikal dan dibuat garis bantu berupa petak-petak.[11]
Grafik garis atau line graph termasuk dalam kelompok dua skala. Grafik jenis ini bermanfaat intuk membandingkan sesuatu objek, atau peristiwa sama dalam waktu yang berbeda, atau menggambarkan berbagai hal/objek yang berbeda tentang sesuatu yang sama.
Untuk menggambarkan grafik batang ini diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak lurus.
3.        Grafik Lingkaran (Pie Graph)
Grafik lingkaran (pie graph) juga disebut dengan Circle Graph menunjukkan hubungan yang bersifat persentasi atau hubungan frekuensi. Grafik ini berupa gambar sebuah lingkaran yang dibagi-bagi menjadi beberapa sektor.[12]
Grafik ini dimaksudkan untuk menggambarkan bagian-bagian suatu keseluruhan serta perbandingan bagian-bagian tersebut.
4.        Grafik Gambar (Pictorial Graph)
Berbeda dari ketiga jenis grafik terdahulu, grafik gambar (pictorial graph) menggunakan simbol-simbol gambar sederhana. Jumlah simbol gambar tersebut
 
 
 
menggambarkan data kuantitatif. Selain dapat menunjukkan perbandingan dalam bentuk yang jelas dan singkat grafik gambar mudah dibaca karena menggunakan gambar-gambar tersebut.[13]
Grafik simbol/gambar ialah grafik yang menggunakan gambar sebagai simbol untuk menghitung jumlah yang digrafiskan. Grafik ini sangat menarik untuk dilihat, lebih menarik lagi jika simbol yang digunakan cukup bagus dan memiliki karakteristik tertentu. Setiap satuan jumlah tertentu dibuat sebuah sesuai dengan datanya.[14]
5.        Grafik Peta dan Globe
Grafik peta disebut juga kartogram, yang melukiskan keadaan hubungan dengan tempat kejadiannya. Namun secara khusus peta dam globe tersebut memberikan informasi tentang:
1.        Keadaan permukaan bumi, dataran rendah, sungai-sungai, gunung-gunung, dan serta perairan lainnya;
2.        Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat lain; Data budaya dan masyarakat seperti misalnya populasi atau pola bahasa/adapt istiadat dan
3.        Data ekonomi, seperti misalnya hasil pertanian, industri atau perdagangan internasional.
Manfaat dan kelebihan grafik peta dan globe ini adalah:
1.        Memungkinkan siswa mengerti posisi dan kesatuan politik, perbedaan ras, dan budaya antar bangsa, benua, pulau, dan lain-lain.
2.        Merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis, dan sebagainya.
 
A.          Petunjuk Penggunaan Media Grafis
            Supaya media dapat digunakan secara efisien dan efektif , maka ada 3 langkah utama yang perku dikaji dalam menggunakan media.
1.        Persiapan Sebelum Menggunakan Media
Supaya penggunaan media dapat berjalan dengan baik, kita perlu membuat persiapan yang baik pula. Pertama-tama pelajari buku petunjuk yang telah disediakan. Kemudian kita ikuti petunjuk-petunjuk itu. Apabila pada petunjuk kita disarankan untuk membaca buku atau bahan belajar lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, seyogyanya hal tersebut dilakukan. Hal tersebut akan memudahkan kita dalam belajar dengan media itu.
Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya. Dengan demikian, pada saat menggunakannya nanti, kita tidak akan diganggu dengan hal-hal yang mengurangi kelancaran penggunaan media itu. Jika media itu digunakan secara berkelompok, sebaiknya tujuan yang akan dicapai dibicarakan terlebih dahulu dengan semua anggota kelompok. Hal itu penting supaya perhatian dan pikiran terarah ke hal yang sama.
Peralatan media perlu ditempatkan dengan baik sehingga kita dapat melihat atau mendengar programnya dengan enak. Lebihl-ebih, apabila media itu digunakan secara berkelompok. Sedapat mungkin, semua anggota kelompok dapat memperoleh kesempatan yang sama dalam mendengarkan dan atau melihat program media itu. Layar dan atau pesawat radio atau tape recorder harus ditempatkan begitu rupa sehingga semua dapat melihat dan mendengarnya dengan jelas.
 
2.        Kegiatan Selama Menggunakan Media
Yang perlu dijaga selama kita menggunakan media ialah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan. Kalau mungkin, ruangan jangan digelapkan sama sekali. Hal itu supaya kita masih dapat menulis jika menjumpai hal-hal penting yang perlu diingat. Kita pun dapat menulis pertanyaan jika ada bagian yang tidak jelas atau sulit dipahami.
Jika menulis atau membuat gambar atau membuat catatan singkat, usahakan hal tersebut tidak mengganggu konsentrasi. Jangan sampai perhatian kita terlalu banyak tercurah pada apa yang ditulis sehingga kita tidak dapat memperhatikan sajian media yang sedang berjalan. Media yang digunakan secara berkelompok harus kita jaga benar-benar supaya kita tidak berbicara. Kalau kita berbicara, tentu hal tersebut akan mengganggu teman bicara kita.
Ada kemungkinan selama sajian media berjalan, kita diminta melakukan sesuatu, misalnya menunjuk gambar, membuat garis, menyusun sesuatu, menjawab pertanyaan, dan sebagainya. Perintah-perintah itu sebaiknya dijalankan dengan tenang, jangan sampai mengganggu teman lain.
3.        Kegiatan Tindak Lanjut
Maksud kegiatan tindak lanjut ini ialah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai. Selain itu, untuk memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan. Untuk itu soal tes yang disediakan perlu kita kerjakan dengan segera sebelum kita lupa isi program media itu. Kemudian kita cocokkan jawaban kita itu dengan kunci yang disediakan. Bila kita masih banyak berbuat kesalahan, sebaiknya sajian program media bersangkutan diulangi lagi.
Apabila kita belajar secara berkelompok, perlu diadakan diskusi kelompok. Hal itu dilakukan untuk membicarakan jawaban soal tes atau untuk membicarakan hal-hal yang kurang jelas atau sulit dipahami. Ada kemungkinan kita dianjurkan melakukan tindak lanjut lain, misalnya melakukan percobaan, melakukan observasi, menyusun sesuatu, dan sebagainya. Bila hal tersebut dapat dilakukan, sebaiknya petunjuk itu diikuti dengan baik.
 
Contoh Kasus Penggunaan Media dalam Pendidikan
Kasus penggunaan media dalam pendidikan ini, baik yang terdapat di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang, ratusan jumlahnya. Sungguh di luar dugaan bahwa sebagaimana dicatat oleh Wilbur Schramm dari sekian banyak kasus penerapan teknologi pendidikan dengan media tersebut, 75% atau lebih kurang 170 kasus terdapat di negara ketiga atau di negara yang sedang ber kembang. Mungkin memang karena negara berkembang merupakan sasaran yang empuk sebagai kelinci percobaan maupun pemasaran produk teknologi yang berupa perangkat keras peralatan media. Mungkin pula karena negara berkembang memang mempunyai banyak persoalan yang harus dipecahkan dan ketinggalan-ketinggalan yang harus dikejar agar tidak tergilas oleh laju pesatnya perkem-bangan pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Selain itu, memang kedua kemungkinan ada. Penerapan teknologi pendidikan dengan media memang tidak terlepas dari maksud, tujuan, maupun sasaran yang ingin dicapainya. Hal ini diharapkan akan mempunyai nilai lebih jika dilihat dari manfaat sosialnya (social benefit).
Beberapa contoh kasus, baik yang dari luar maupun yang dari dalam negeri akan diberikan di sini sebagai gambaran umum. Maksud-nya agar dari pengalaman-pengalaman tersebut kami dapat belajar menganalisis suatu permasalahan pendidikan yang mungkin timbul. Selain itu, mempunyai kepekaan pula dalam menghadapi kasus serupa.
 
Penerapan di Luar Negeri
Jika kita menengok ke negara tetangga, Australia, dapat dilihat bahwa dalam rangka memberikan kesempatan pendidikan tingkat dasar dan menengah kepada anak-anak yang tinggal jauh di pelosok, negara ini sejak tahun 1916 telah menyelenggarakan pendidikan. Pendidikan ini diselenggarakan melalui korespondensi sebelum kemudian dilengkapi dengan program siaran radio pada tahun 1930. Proyek ini berada di bawah Departemen-departemen Pendidikan di negara-negara bagian bekerja sama dengan The Australian Broadcasting Commission (ABC). Jumlah siswa yang mengikuti program ini (tingkat dasar dan menengah) pada tahun 1968 tercatat 6800. Sementara itu, proyek ini sendiri dikelola oleh 380 orang tenaga guru dan 50 orang tenaga administrasi. Cara penyelenggaraan diatur dengan membentuk kelompok-kelompok belajar di rumah-rumah penduduk. Mereka berkumpul tiap pagi dari jam 09.00 sampai jam 13.30 untuk belajar, berdiskusi, dan mengerjakan tugas-tugas dari bahan korespondensi. Di samping itu, mereka juga mendengarkan siaran radio pada waktu yang telah ditentukan. Pelaksanaan tugas-tugas dan jawaban soal-soal mereka dikirimkan setiap minggu ke kantor pusat untuk dinilai dan/atau diberi catatan-catatan.
 

BAB III
PENUTUP
 
Simpulan
Webster, mendefinisikan Graphis sebagai seni atau menggambar, terutama penggambaran mekanik. Grafik sebagai media dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar.
Grafik tidak hanya berfungsi sebagai alat Bantu, melainkan juga sebagai sumber belajar atau bahan pengajaran, alat evaluasi dan lain-lain.
Media bagan/chart adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang.
Macam-macam bagan/chart antara lain bagan pohon (tree chart) bagan arus (flow chart) bagan garis waktu (time line date) dan stream chart.
Grafik merupakan gambar sederhana yang disusun menurut prinsip matematika, dengan menggunakan data berupa angka-angka.
Macam-macam grafik antara lain grafik garis (line graphs), grafik batang (bargraphs), grafik lingkaran (circle atau pie graphs), dan grafik gambar (pictorial graphs) grafik simbol (pictorial graph) dan grafik peta dan globe.
 
DAFTAR PUSTAKA
 
●              Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.
●              Rivai, Ahmad. 1997. Media Pengajaran., Bandung: Sinar Baru Algensindo.
●              Sadiman, Arief S. 2005. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
●              Sudjana, Nana. 2001. Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
 
 
 

[1] Nana Sudjana, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001. h. 27
[2] Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1997. h. 50
[3] Asnawir, dkk, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002. h. 33
[4] Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005. h. 37
[5] Asnawir, op.cit., h. 34
[6] Arief S. Sadiman, op.cit., h. 37
[7] Asnawir, op.cit., h. 38
[8]   Arief S. Sadiman, op.cit. h. 41
[9]   Asnawir, op.cit., h.35 
[10] Arief S. Sadiman, op.cit. h. 42 
[11] Asnawir, op.cit., h. 40 
[12] Arief S. Sadiman, op.cit. h. 43
[13] Asnawir, op.cit., h. 42
[14] Arief S. Sadiman, op.cit. h. 45

0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites