DOWNLOAD RATUSAN MAKALAH
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat administrasi pendidikan terus menerus memikirkan
dan mencari asums-asumsi, prinsip-prinsip dan teori baik berupa axioma maupun
teorema karena pendidikan sebagai system memerlukan upaya berkelanjutan mencari
dan mengembangkan teori system umum untuk aplikasi masa depan.
Filsafat system muncul sebagai respon terhadap tumbuhnya
kompleksitas lingkungan, ledakan pengetahuan, meningkatkanya spesialisasi dan
berubahnya nilai social-manusia. Perkembangan ini memerlukan pendekatan yang
lebih integral, dinamis dan viable dari manajemen organisasi modern.
Filsafat system akan diuji ulang dengan penekanan pada
arahan masa depan. Isu masa depan organisasi dan manajemen adalah bahwa : (a)
Organisasi dan masyarakat akan maju bersama secara harmonis ;(b) Organisasi
yang lama akan diganti oleh yang baru; (c) Gagasan dan konsep tidak cukup
menjamin perubahan, diperlukan tehnik perubahan; (d) Teori dan metodologi
system merupakan prospek terbaik untuk memecahkan isu organisasi yang kompleks
di masa depan.
Manajemen berkembang terus menerus secara rasional dan
ilmiah. Perubahan yang terus menerus akibat kemajuan ilmu pengetahuan
melahirkan filsafat system. Diperlukan adanya penerapan teori system umum yang
merupakan pendekatan umum, interdidipliner dan deskriptif. Masa depan
melahirkan isu bagi organisasi dan manajemen yang memerlukan jawaban tehnik
perubahan bukan sekedar gagasan atan konsep. Upaya memecahkan isu organisasi
yang kompleks di masa depan adalah dengan teori dan metodologi sistem
BAB II
FILSAFAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A. Interrelasi filsafat, ilmu dan agama
Filsafat – Ilmu
Dalam hal tertentu filsafat dengan ilmu (sains) memiliki
persamaan yaitu dalam hal cara berpikirnya yang kritis. Sedangkan perbedaannya
terletak pada enam hal (Titus, 1979) :
1. Filsafat berhubungan dengan pengelaman yang komprehensif
sedangkan ilmu dengan hal yang spesifik
2. Pendekatan berpikir filsafat : sintetik dan sinoptek
sedangkan pendekatan ilmu : analitik
3. Filsafat mementingkan personalitas, ilmu mengabaikan
personalitas untuk memperoleh obyektifitas
4. Filsafat bertujuan mengkritik, menilai dan menertibkan,
ilmu mementingkan aspek ril dari alam, mengobservasi dan mengontrol prosesnya.
5. Filsafat lebih tertarik untuk mementingkan hubungan
antara fakta-fakta khusus dengan skema besar, ilmu mementingkan deskripsi
hokum-hukum fenomena dan hubungan sebab akibat
6. Hasil berfilsafat bersifat normative, sedangkan ilmu
bersifat deskriptif
Filsafat-Agama
Filsafat mempunyai persamaan tertentu dengan agama, karena
sama-sama mengurusi masalah kebenaran, serta masalah nilai baik dan buruk di
samping memiliki karakteristik normative atau preskriptif. Adapun perbedaannya
adalah sebagai berikut (Syarifudin & Kurniasih, 2008) :
1. Filsafat dimulai dengan ketakjuban, keraguan atau
ketidakpuasan dan hasrat bertanya . Sedangkan agama dimulai dengan keimanan
atau percaya.
2. Filsafat merupakan hasil berpikir reflektif sistematis
dan kritis kontemplatif sedangkan agama didapat melalui wahyu yang disampaikan
Tuhan melalui RasulNya.
3. Filsafat berisi tentang system pikiran mengenai hakikat
realitas (metafisika), hakikat pengetahuan (epistemologis) hakikat nilai
(aksiologi) sedangkan agama berisi tentang credo mengenai adanya Yang Mutlak
dengan system ritus dan norma.
Filsafat memberikan pada manajemen suatu pemahaman bahwa ada
interaksi dan korelasi antara filsafat, agama, ilmu dan seni yang dapat
memberikan pendekatan komprehensif terhadap administrasi pendidikan agar dapat
dijalankan dengan metodologi yang efektif.
B. Filsafat Pendidikan
Sosok pendidikan yang dapat kita kenali dalam kehidupan
manusia dapat dibedakan dalam dua macam (Mudyahardjo, 2002:5) : (1) praktek
pendidikan dan (2) ilmu pendidikan sebaga salah satu bentuk teori pendidikan.
Karenaya filsafat pendidikan pun dapat dibedakan menjadi dua macam : (1)
filsafat praktek pendidikan dan (2) filsafat ilmu pendidikan.
1. Filsafat praktek pendidikan adalah analisis kritis dan
kemprehensif tentang bagaimana seharusnya pendidikan diselenggarakan dan
dilaksanakan dalam kehidupan manusia. Filsafat praktek pendidikan dibedakan
menjadi dua :
1. filsafat proses pendidikan (biasa disebut filsafat
pendidikan):
yang merupakan analisis kritis dan komprehensif tentang
bagaimana seharusnya kegiatan pendidikan dilaksanakan dalam kehidupan manusia.
Masalah pokok yang dibahas ada tiga : (1) apakah sebenarnya pendidikan itu, (2)
apakah tujuan pendidikan irusebenarnya dan (3) dengan cara apakah tujuan
pendidikan dapat dicapai (Henderson : 1959:237)
2. filsafat social pendidikan merupakan pembahasan hubungan
antara penataan masyarakat manusia dengan pendidikan ( Moore). Dengan demikian
merupakan analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana seharusnya
pendidikan diselenggarakan dalam mewujudkan tatanan masyarakat idaman. Tiga
masalah poko yang dibahas adalah : (1) hakikat kesamaan manusia dan pendidikan
(2) hakikat kemerdekaan dan pendidikan dan (3) hakikat demokrasi dan
pendidikan.
2. Filsafat ilmu pendidikan (Smith) masih dalam tahap
permulaan yang diawali dengan analisis kritis terhadap konsep-konsep psikologi
pendidikan seperti teori belajar S-R, pengukuran pendidikan, prosedur-prosedur
sistematis tentang penyusunan kurikulum dan sebagainya.
Masalah-masalah filsafat ilmu mencakup : (1) struktur
ilmu,yang meliputi metode dan bentuk pengetahuan ilmiah dan (2) kegunaan ilmu
bagi kepentingan praktis dan pengetahuan praktis tentang kenyataan.
Obyek filsafat ilmu pendidikan ada empat : (1) ontology
yaitu hakikat substansi dan pola organisasi ilmu pendidikan, (2) epistemology
yaitu hakikat obyek formal dan material ilmu pendidikan , (3) metodolog yaitu
hakikat cara-cara kerja dalam menyusun ilmu pendidikan, dan (4) aksiologi yaitu
hakikat nilai kegunaan teoretis dan praktis ilmu pendidikan.
C. Filsafat administrasi pendidikan
Untuk memahami filsafat administrasi pendidikan, perlu
dipahami terlebih dahulu secara etimologis dari makna filsafat, administrasi,
dan pendidikan sebelum menemukan sintesis yang menghasilkan konsep filsafat
administrasi pendidikan.
Filsafat
Filsafat dalam bahasa Yunani berasal dari dua suku kata
philos dan Sophia. Philos diartikan sebagai cinta, sedangkan Sophia diartikan
kearifan atau kebijaksanaan. Dengan demikian filsafat berarti cinta kepada
kebijaksanaan. Menjadi bijaksana berarti berusaha mendalami hakikat sesuatu.
Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa berfilsafat berarti berusaha
mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya, baik mengenai hakikatnya,
fungsinya, ciri-cirinya , kegunaannya , masalah-masalahnya serta
pemecahan-pemecahan terhadap masalah-masalah itu .
Administrasi
Administrasi didefinisikan sebagai keseluruhan proses kerja
sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian,
2008:2). Dengan demikian administrasi mengandung hal-hal sebagai berikut :
1. Administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang
diketahui permulaannya namun tidak diketahui akhirnya;
2. Administrasi memiliki unsure-unsur sebagai berikut :
• Adanya dua orang atau lebih
• Adanya tujuan yang hendak dicapai
• Adanya tugas-tugas yang akan dilaksanakan
• Adanya peralatan dan perlengkapan untuk melaksanakan
tuga-tugas tersebut (waktu, tempat, material, sarana lainnya);
3. Administrasi sebagai proses kerja sama bukan merupakan
hal yang baru karena ia timbul bersam-sama dengan timbulnya peradabanmanusia.
Administrasi sebagai seni sebagai fenomena social.
Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara
(Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Selanjutnya dikatakan bahwa pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Pendidikan merupakan suatu system. Sistem pendidikan
nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dengan demikian filsafat administrasi pendidikan merupakan
upaya yang mendalam untuk mengetahui hakikat dari proses kerjasama manusia
mencapai tujuan bersama di bidang pendidikan secara sistemik.
D. Sistem : kajian input-proses-output
Sistem adalah keseluruhan yang tersusun dari berbagai bagian
(Poerbakawatja, 1981). Sebuah system merupakan suatu keseluruhan, yang terdiri
dari aneka macam komponen yang saling berinteraksi satu sama lain dalam rangka
mengusahakan pencapaian sasaran dan tujuan system yang bersangkutan (Shrode
& Voich, 1974). Dengan adanya system terbuka, maka komponen-komponen system
berinteraksi secara erat dengan lingkungan yang mengelilingi system tersebut.
Keberhasilan system tergantung pada eratnya kerja sama secara harmonis dan
terpadu dengan lingkungannya hingga pada akhirnya dicapai kondisi yang saling
menguntungkan. Sebagai sebuah metode dapat dijelaskan melalui pendekatan
system. Pada dasarnya pendekatan ini mencakup aplikasi metode ilmiah dalam memecahkan
masalah.
Konsep management by system (MBS) menyediakan satu kerangka
yang terintegrasi untuk melihat tanggungjawab manajerial dan
aktivitas-aktivitas manajerial sebagai kumpulan subsistem yang saling
berhubungan di dalam satu system organisasi dengan satu supersistem
lingkungan.Pandangan ini merupakan intisari filsafat system yang
mempresentasikan cara berpikir tentang manajemen sebagai sebuah system. Hal ini
merupakan integrasi dari asumsi-asumsi, prinsip dan teori, berupa tingkah laku
serta ilmu manajemen.
Dalam management by system terdapat asumsi dan prinsip yang
berhubungan dengan elemen besar dari organisasi berupa tujuan, tehnik,
struktur, manusia dan informasi yang berhubungan dengan lima dimensi dinamis
dari MBS berupa : membuat keputusan yang optimal, pencapaian fleksibilitas
organisasi, pengembangan sikap integrative, memelihara viabilitas system dan
identifikasi nilai.
Pendekatan system dalam studi administrasi mengatakan bahwa
organisasi adalah system aktivitas yang kooperatif antara dua orang atau
lebih(Barnard,1938). Yang paling terkemuka dari aliran atau pendekatan system
ialah melihat organisasi sebagai sistem terbuka yang terdiri dari input, proses
konversi, output dan adanya umpan balik.
Jika konsep system terbuka seperti di atas diterapkan dalam
organisasi sebagai system terbuka,maka dapat dilihat seperti berikut:
Penerapan konsep system dalam administrasi dan manajemen
dapat dilihat antara lain dari buku “Organization and Management Basic System
Concept” yang ditulis William A. Shrode dan Voish Jr yang menggambarkan
model-model keputusan manajemen seperti operations research, simulasi, PERT dan
Critical Path Methods (CPM);dalam pendekatan system dikembangkan system
rekayasa (system engineering), PPBS,struktur organisasi adaptif; dan dalam
system informasi dikembangkan computer,teori informasi, system control (TQC)
(Silalahi,1999). Meskipun demikian para penganjur aliran proses, perilaku dan
kuantitatif meragukan adanya pendekatan system dan mengklaim, bahwa apa yang
dikembangkan dalam aliran sstem sebenarnya sudah dikembangkan dan merupakan
bagian dari konsep-konsep mereka (Hodetts, 1975)
E. Filsafat system
Aplikasi konsep system dalam praktek manajemen merupakan
filsafat manajemen system sebagai suatu ringkasan tujuan, metodologi dan
lingkup dari pandangan ini. Keseluruhan tujuan filosofi system harus dapat
memberikan fasilitas berupa produktifitas dan kepuasan melalui integrasi
organisasi (Shrode & Voich, 1974).
Asumsi yang berhubungan dengan sifat pekerjaan di mana
kinerja dan aliran barang-barang serta layanan (output) menjadi ukuran yang
berhubungan dengan aliran sumberdaya (input) dalam menentukan efisiensi system.
Asumsi ini merefleksikan satu penekanan atas integrasi proses kelompok dan
rasionalitas dalam menggunakan tehnik serta informasi kuantitatif dalam
permodelan pekerjaan serta keputusan dalam optimalisasi kerja. Asumsi yang
berhubungan dengan sifat alami individu sebagai orang dewasa yang kompleks dan
unik serta kompleks.
Edgar Schein telah meringkas pandangan sistemik sebagai
berikut : seseorang tidak hanya kompleks tetapi juga benar-benar bervariasi,
dia mempunyai banyak perbedaan dalam alasan, dia mampu belajar tentang alasan
baru melalui interaksi organisasi. Dalam sebuah organisasi yang sama mungkin
memiliki alasan berbeda-beda, dia akan memberikan reaksi dengan cara berbeda
kepada stimuli berbeda, tergantung pada alasan, kemampuan dan tugas-tugasnya.
Filsafat system memandang manajemen sebagai sebuah system
yang terdiri atas kesatuan subsistem yang saling berhubungan antara
kewenenangan dan tanggungjawab. Pandangan konsep system sebagai penekanan
dihubungkan dengan keseluruhan dan interrelasi bagian-bagian, sehingga dapat
menyediakan satu atau lebih pemahaman tentang kebenaran dari sifat alami
manajemen. Pandangan system mengenali manajemen sebagai sebuah system sumber
daya yang menguasai sekumpulan karakteristik sistemik dinamis untuk mencapai
produktivitas dan kepusan organisasi secara keseluruhan.
Filsafat system muncul untuk merespon tumbuhnya kompleksitas
lingkungan, ledakan pengetahuan, meningkatnya spesialisasi dan perubahan nilai
manusia-sosial. Warren Schmidt mengatakan bahwa tempat kita hidup ini bukan
tempat terpisah – kita berasal dari banyak tempat. Kita tidak bisa hanya
menyelesaikan satu masalah- setiap masalah merupakan proses berlanjut.
Peristiwa tidaklah tunggal – hari ini tidak berbeda dengan kemarin.
Perubahan terjadi di semua aspek kehidupan: ekonomi,
pendidikan, pemerintah, teknologi dan kemanusiaan. Nilai-nilai pun berubah
seperti diidentifikasi Ian H. Wilson (How Our Values Are Changing, 1970) :
• dari organisasi ke individu
• dari konformitas ke orisinalitas
• dari independen ke interdependen
• dari social ke privasi
• dari materialism ke kualitas kehidupan
• dari status quo ke perubahan
• dari masa depan ke sekarang
• dari kerja ke santai
• dari otoritas ke partisipasi
• dari sentralisasi ke desentralisasi
• dari ideology ke pragmatism
• dari moralitas absolute ke etika situasional
• dari efisiensi ekonomi ke keadilan social
• dari alat ke tujuan
PROSPEK PENERAPAN TEORI SISTEM UMUM (TSU) / GENERAL SYSTEMS
THEORY (GST)
Esensi TSU mengatakan bahwa konsep-konsep dari berbagai
disiplin seperti biologi, kimia, psikologi, fisika dan ekonomi dapat bermanfaat
dalam membangun konstruksi yang menjelaskan hubungan umum empiris atau dunia
nyata. TSU ditandai dengan pendekatan umum seperti pendekatan interdisipliner
dan pendekatan deskriptif.
Pendekatan umum : hubungan antara fenomena dunia nyata dari
berbagai disiplin. Interdisipliner : melibatkan semua area pengetahuan.
Deskriptif : mengidentifikasi dan menggambarkan hubungan inter antara fenomena
dan disiplin dalam kerangka kerja teoretik.
Kecenderungan teori system umum
Menurut Bertalanfly TSU cenderung berlangsung pada tiga area
:
1. ilmu system ; teori system matematik
2. teknologi system
3. filsafat system
Masalah TSU
Masih ada masalah-masalah dalam paradigma baru mempelajari
organisasi :
1. analogi antara organisasi dan oganisme
2. perbedaan antara organisasi dan sebuah organisasi
3. dikhotomi antara system terbuka dan tertutup
4. penekanan kontinyu pada subsistem
5. kegagalan mendefinisikan system
6. pengakuan bahwa organisasi merupakan system yang
dirancang
7. pertanyaan tentang efektifitas system
8. kekurangan pengetahuan metodologis
TSU (GST) dan MBS
Perbedaan antara GST dan MBS adalah bahwa MBS bergerak
keluar dari
definisi deskriptif organisasi sebagai system untuk
memasukkan perangkat preskriptif konsep kerja.
RE-EKSAMINASI FILSAFAT SISTEM
Organisasi masa depan
Organisasi diharapkan bersifat temporal dalam bentuk,
terdiferensiasi secara internal, mengurangi orientasi pada tugas, orientasi
bertambah pada orang-orang dan lebih multinasional. Sebagaikamana organisasi
terus meningkat jumlah dan ukurannya, lingkungan pun semakin hiruk pikuk,
organisasi harus menekankan pada kerjasama dan mengurangi kompetisi.
Organisasi masa depan menurut Jay W. Forrester:
eliminasi hubungan atasan bawahan
pusat keuntungan individual
penentuan tujuan kompensasi
pembuatan kebijakan terlepas dari pembuatan keputusan
restrukturisasi melalui pengolahan data elektronik
kebebasan mengakses informasi
eliminasi monopoli internal
keseimbangan penghargaan dan resiko
mobilitas individual
penguatan hak-hak individual
pendidikan di dalam perusahaan
Manajemen masa depan
Filsafat manajemen tradisional Filsafat system manajemen
Perencanaan…………………………………… Identifikasi nilai-nilai yang
cocok
Penetapan………………………………………… Pembuatan keputusan optimal
Pengorganisasian……………………………… Pencapaian fleksibilitas organisasi
Pengordinasian………………………………… Membangun sikap integratif
Pengawasan ………………………………………Pemeliharaan kelangsungan hidup
system
Orang-orang, kepemimpinan dan iklim organisasi
Leader Leader
Administrator-planner Administratif-planner
Enterpreneur Ekstrapolative planner
Enterpreneur
Statesman
System architect
ISU-ISU MASA DEPAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Tiga isu masa depan menurut Harold Leavitt, William Dill,
dan Henry Eyring :
organisasi dan masyarakat akan berkembang bersama
(optimistic)
organisasi akan terdesak oleh yang baru
gagasan dan konsep baru tidak cukup menjamin perubahan,
tehnik yang baru perlu dibuat dan disediakan
Isu-isu masa depan untuk organisasi
Isu-isu berkaitan dengan lima pertanyaan mendasar : (1)
apakah suatu pendekatan system yang menyeluruh itu mungkin; (2) dapatkah model
keputusan digunakan secara meluas ? (3) apakah organisasi matriks merupakan
struktur yang bertahan? (4) bagaimana agar perilaku berorientasi system
dimotivasi ? (5) apakah integrasi informasi manajemen itu mungkin ?
Isu-isu masa depan bagi manajer
Tantangan bagi para manajer adalah sebagai berikut : (1)
bagaimana saya menjadi lebih mampu menghadapi konflik dan perubahan ? ; (2)
bagaimana saya meluaskan pendidikan dan cara pandang ?; (3) bagaimana saya
mengembangkan sikap lebih toleran terhadap ambiguitas ? (4) bagaimana saya
memperbaiki kemampuan analisis dan diagnostic ? (5) bagaimana saya belajar
mengelola dalam lingkungan yang lebih luas ? (6) apakah saya menyadari
nilai-nilai manusia yang berubah ?
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Filsafat memberikan pada manajemen suatu pemahaman bahwa
ada interaksi dan korelasi antara filsafat, agama, ilmu dan seni yang dapat
memberikan pendekatan komprehensif terhadap administrasi pendidikan agar dapat
dijalankan dengan metodologi yang efektif.
2. Sosok pendidikan yang dapat kita kenali dalam kehidupan
manusia dapat dibedakan dalam dua macam (Mudyahardjo, 2002:5) : (1) praktek
pendidikan dan (2) ilmu pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan.
Karenaya filsafat pendidikan pun dapat dibedakan menjadi dua macam : (1)
filsafat praktek pendidikan dan (2) filsafat ilmu pendidikan.
3. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara
(Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
4. Filsafat administrasi pendidikan merupakan upaya yang
mendalam untuk mengetahui hakikat dari proses kerjasama manusia mencapai tujuan
bersama di bidang pendidikan secara sistemik.
5. Pendekatan system dalam studi administrasi mengatakan
bahwa organisasi adalah system aktivitas yang kooperatif antara dua orang atau
lebih(Barnard,1938). Yang paling terkemuka dari aliran atau pendekatan system
ialah melihat organisasi sebagai sistem terbuka yang terdiri dari input, proses
konversi, output dan adanya umpan balik.
6. Filsafat system memandang manajemen sebagai sebuah system
yang terdiri atas kesatuan subsistem yang saling berhubungan antara
kewenenangan dan tanggungjawab. Pandangan konsep system sebagai penekanan
dihubungkan dengan keseluruhan dan interrelasi bagian-bagian, sehingga dapat
menyediakan satu atau lebih pemahaman tentang kebenaran dari sifat alami
manajemen. Pandangan system mengenali manajemen sebagai sebuah system sumber
daya yang menguasai sekumpulan karakteristik sistemik dinamis untuk mencapai
produktivitas dan kepusan organisasi secara keseluruhan.
B. Rekomendasi
1. Administrasi pendidikan perlu menerapkan fisafat system
dalam manajemen pendidikan.
2. Pendidikan memerlukan pengelolaan yang sistemik terbuka
dengan mengkonversi input menjadi output dan outcome dengan memperhatikan umpan
balik yang diberikan oleh lingkungan.
3. Kesuluruhan dimensi administrasi pendidikan yaitu
pengembilan keputusan, sikap integrative, kelangsungan hidup yang didukung
informasi dan komunikasi, nilai tujuan dan fleksibilitas organisasi perlu
mendapatkan perhatian.
4. Administrasi Pendidikan yang menggunakan manajemen
berdasarkan system perlu memperhatikan tiga isu masa depan menurut Harold
Leavitt, William Dill, dan Henry Eyring :
organisasi dan masyarakat akan berkembang bersama
(optimistic)
organisasi akan terdesak oleh yang baru
gagasan dan konsep baru tidak cukup menjamin perubahan,
tehnik yang baru perlu dibuat dan disediakan
DAFTAR PUSTAKA
-------. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta, Kaldera
Mudyahardjo, Redja.(2002). Filsafat Ilmu Pendidikan suatu
Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Poerbakawatja, Soegarda dan Harahap, Abu Hasyim. (1981).
Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta, Gunung Agung
Shrode, William A and Voich Jr. (1974) Organization Basic
System Concept. Petaling Jaya, Malaysia : Irwin Book Company
Siagian, Sondang P. (2003). Filsafat Administrasi (edisi
revisi). Jakarta : Penerbit Bumi Aksara
Silalahi, Ulber. (1999). Studi Tentang Ilmu Administrasi
Konsep Teori dan Dimensi. Jakarta : Sinar Baru Algesindo
Syaripudin, Tatang dan Kurniasih. (2008).Pengantar Filsafat
Pendidikan. Bandung : Percikan Ilmu
Tafsir, Ahmad. (1999). Filsafat Umum Akal dan Hati sejak
Thales sampai Capra. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Titus, Harold, et. All. (1979). Living Issues in Philoophy.
New York : American Book Coy
0 comments:
Posting Komentar